Terpenoid
merupakan derivat dehidrogenasi dan oksigenasi dari senyawa terpen. Terpen
merupakan suatu golongan hidrokarbon yang banyak dihasilkan oleh tumbuhan dan
sebagian kelompok hewan. Secara umum terpenoid terdiri dari unsur-unsur C
dan H dengan rumus molekul umum (C5H8)n. Perbandingan
banyaknya atom karbon dan atom hydrogen dalam terpen adalah 5 : 8Terpenoid disebut juga
dengan isoprenoid. Hal ini disebabkan karena kerangka karbonnya sama seperti
senyawa isopren. Secara struktur kimia terenoid merupakan penggabungan dari
unit isoprena, dapat berupa rantai terbuka atau siklik, dapat mengandung ikatan
rangkap, gugus hidroksil, karbonil atau gugus fungsi lainnya.
Klasifikasi
terpenoid biasanya tergantung pada nilai n.
Nama
|
Rumus
|
Sumber
|
Monoterpen
|
C10H16
|
Minyak Atsiri
|
Seskuiterpen
|
C15H24
|
Minyak Atsiri
|
Diterpen
|
C20H32
|
Resin Pinus
|
Triterpen
|
C30H48
|
Saponin, Damar
|
Tetraterpen
|
C40H64
|
Pigmen, Karoten
|
Politerpen
|
(C5H8)n
n 8
|
Karet Alam
|
Isolasi Golongan Triterpenoid Pada Biji Pepaya
Keanekaragaman flora
(biodiversity) berarti keanekaragaman senyawa kimia(chemodiversity) yang
kemungkinan terkandung di dalamnya. Hal ini memacu dilakukannya penelitian dan
penelusuran senyawa kimia terutama metabolit sekunder yang terkandung dalam tumbuh-tumbuhan,
seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, seperti
teknik pemisahan, metode analisis, dan uji farmakologi. Senyawa hasil isolasi
atau senyawa semi sintetik yang diperoleh dari tumbuhan sebagai obat atau bahan
baku obat
Salah satu tanaman yang
dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional adalah tanaman pepaya (Carica
papaya L.). Secara tradisional biji pepaya dapat dimanfaatkan sebagai obat
cacing gelang, gangguan pencernaan, diare, penyakit kulit, kontrasepsi pria,
bahan baku obat masuk angin dan sebagai sumber untuk mendapatkan minyak dengan kandungan
asam-asam lemak tertentu. Minyak biji pepaya yang berwarna kuning diketahui mengandung
71,60 % asam oleat, 15,13 % asam palmitat, 7,68 % asam linoleat, 3,60% asam stearat,
dan asam-asam lemak lain dalam jumlah relatif sedikit atau terbatas. Selain
mengandung asam-asam lemak, biji pepaya diketahui mengandung senyawa kimia lain
seperti golongan fenol, alkaloid, dan saponin
Biji pepaya juga
mempunyai aktivitas farmakologi daya antiseptik terhadap bakteri penyebab diare,
yaitu Escherichia coli dan Vibrio cholera. Hasil uji fitokimia terhadap ekstrak
kental metanol biji pepaya diketahui mengandung senyawa metabolit sekunder golongan
triterpenoid, flavonoid, alkaloid, dan saponin. Secara kualitatif, berdasarkan
terbentuknya endapan atau intensitas warna yang dihasilkan dengan pereaksi uji
fitokimia, diketahui bahwa kandungan senyawa metabolit sekunder golongan
triterpenoid merupakan komponen utama biji pepaya. Uji fitokimia triterpenoid lebih
lanjut terhadap ekstrak kental n-heksana menggunakan pereaksi
Liebermann–Burchard juga menunjukkan adanya senyawa golongan triterpenoid. Hal
ini memberi indikasi bahwa pada biji pepaya terkandung senyawa golongan triterpenoid
bebas. Berdasarkan pemanfaatan secara tradisional biji pepaya yang salah
satunya sebagai obat diare dan berdasarkan aktivitas fisiologis dari senyawa
golongan triterpenoid bebas sebagai antibakteri, maka perlu dilakukan penelitian
untuk mengisolasi senyawa golongan triterpenoid bebas pada ekstrak kental
n-heksana biji pepaya dan menguji isolat triterpenoid yang diperoleh terhadap
bakteri penyebab diare, yaitu Escherichia coli dan Staphylococcus aureus.
Bagaimana pada biji pepaya dapat menghasilkan minyak dengan kandungan asam - asam tertentu ?
BalasHapusSalah satu metode yang dapat digunakan untuk mengambil minyakdari biji pepeya adalah ekstraksi. Metode ini sangat mudah karena dapat dilakukan pada tekanan atmasferis dan suhu didih pelarutnya. Salah satu pelarut yang dapat digunakan adalah alkohol karena lebih murah, pemisahannya dari minyak cukup mudah, tidak bersifat racun, bersifat inert (tidak realctit) sehingga tìdak bereaksi dengan komponen minyak biji pepaya dan yang paling penting adalah kelarutan minyak dalamalkohol yang cukup tinggi. Minyak biji pepaya merupakan minyak nabati yang dapat digunakan untuk minyak goreng ataupun minyak pangan yang berkadar kolesterol rendah. Dengan tingginya harga minyak goreng di pasaran akhirakhir ini, keberadaan minyak goreng dati biji pepaya diharapkan dapat menjadi salah satu pilihan. Selain dapat digunakan untuk minyak pangan, minyak dari biji pepaya dapat juga digunakan untuk bahan baku biodiesel yang mempakan bahan bakar alternatif pengganti solar. Melihat hal-hal tersebut maka perlu dilakukan penelitian pengaruh berbagai jenis pelarut alkohol terhadap rendemen minyak biji pepaya.
BalasHapusMinyak biji pepaya (Carica papaya) diperoleh dengan cara ekstraksi sinambung menggunakan Soxhlet, dan pelarut yang digunakan adalah n-heksana. Hasil ekstraksi yang berupa minyak dianalisis berat jenis, indeks bias, titik leleh, angka asam, angka penyabunan, angka iod, angka peroksida, materi tak tersabunkan, dan komposisi asam lemak penyusun trigliserida. Biji pepaya diduga mengandung minyak dan komponen utama asam lemak dalam minyak biji pepaya adalah asam lemak tidak jenuh. Sifat fisiko-kimia minyak dipengaruhi oleh komposisi asam lemak penyusun trigliseridanya.
BalasHapusKomponen utama dalam biji pepaya adalah karbohidrat, minyak, protein, dan mineral. Penelitian Chan dan Tang (1973), menunjukkan bahwa biji pepaya mengandung minyak 33%. Untuk mendapatkan minyak biji Carica dilakukan dengan ekstraksi menggunakan pelarut organik. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan jenis pelarut organik yaitu A = etil asetat pelarut; B = pelarut etil asetat dan dietil eter (1:1); C = dietil eter pelarut; D = pelarut dietil eter dan heksn (1:1); E = heksana pelarut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelarut yang berbeda menunjukkan perbedaan nyata (P <0,05) terhadap kandungan beta-karoten dan vitamin E. Beta-karoten sekitar 1261,01 g - 881,95 g dan vitamin E minyak biji Carica Dieng berkisar antara 0,9525 mg / kg - 1,0533 mg / kg
BalasHapus