Sukun
merupakan tanaman yang cukup populer di masyarakat Indonesia. Sukun biasanya banyak dimanfaatkan
buahnya, akan tetapi sedikit masyarakat yang memanfaatkan daun sukun.
Padahal apabila kita ketahui daun sukun memiliki kandungan yang sangat baik
untuk menjaga kesehatan masyarakat di indonesia. Daun tanaman sukun mengandung
beberapa zat berkhasiat seperti saponin, polifenol, asam hidrosianat,
asetilcolin, tanin, riboflavin, phenol. Daun tanaman ini juga mengandung
quercetin, champorol dan artoindonesianin. Dimana artoindonesianin dan
quercetin adalah kelompok senyawa dari flavonoid.
Artoindonesianin
adalah senyawa kimia dengan kerangka dasar dibentuk dari molekul
artoindonesianin E yang terprenilasi, teroksigenasi, atau tersiklisasi. Senyawa
flavanoid umumnya bersifat antioksidan dan banyak dipakai sebagai komponen
bahan baku obat-obatan.
Riset molekuler lebih jauh tentang kerja
artoindonesianin dilakukan untuk menguak lebih detil khasiat daun sukun. Hal tersebut penting
lantaran artoindonesianin dapat berfungsi sebagai inhibitor. Kebanyakan sel-sel
kanker (tumor ganas) pada manusia atau penyakit serius lainnya secara molekuler
selalu dihubungkan dengan kegagalan fosforilasi protein akibat aktivasi atau
ekspresi berlebih dari protein kinase atau hilangnya inhibitor sel. Sebab itu
artoindonesianin sebagai inhibitor protein kinase dapat menjadi salah satu senyawa
untuk pengobatan antikanker baru.
Daun sukun memang
mengandung senyawa flavonoid yang
berguna sebagai antikanker. Bagaimana mekanismenya? Mekanisme flavonoid
sebagai antikanker ada beberapa teori:
1. Flavonoid sebagai
oksidan yakni melalui mekanisme pengaktifan jalur apoptosis sel kanker.
Mekanisme apoptosis sel pada teori ini merupakan akibat fragmentasi DNA.
Fragmentasi ini diawali dengan lepasnya rantai proksimal DNA oleh senyawa
oksigen reaktif seperti radikal hidroksil. Senyawa ini terbentuk dari reaksi
redoks Cu(II). Senyawa tembaga tersebut dimobilisasi oleh flavonoid baik dari
ekstra sel maupun intra sel terutama dari kromatin.
2. Flavonoid sebagai
antioksidan.Efek antioksidan flavonoid terutama berupa proteksi terhadapReactive
Oxygen Species (ROS).
3. Flavonoid sebagai
penghambat proliferasi tumor atau kanker yang salah satunya dengan menginhibisi
aktivitas protein kinase sehingga menghambat jalur tranduksi sinyal dari
membran sel ke inti sel.
4. Flavonoid menghambat
aktivitas reseptor tirosin kinase yang berperan pada pertumbuhan sel-sel
kanker.
Mengapa artoindonesianin dikatakan sebagai inhibitor protein kinase yang dapat menjadi salah satu senyawa untuk pengobatan antikanker ? dan bagaimana cara kerjanya dalam menghambat kanker ?
BalasHapusmungkin kerja dari artoindonesianin adalah dengan cara menghambat kerja dari enzim penyebab kanker sehingga pertumbuhan sel kanker menjadi terhambat
BalasHapusmenurut saya Flavonoid mempengaruhi tahapan metabolisme sel kanker misalnya dengan cara menghambat penggabungan timidin, uridin, dan leucin dengan sel kanker tersebut sehingga dapat menghambat sintesis DNA sel kanker...
BalasHapuskarena kandungan artoindonesianin yang ada dalam daun sukun dapat mencegah kegagalan fosforilasi protein yang diakibatkan oleh aktivasi berlebihan dari protein kinase.
BalasHapusartoindonesianin sebagai inhibitor protein kinase..karena Kebanyakan sel-sel kanker (tumor ganas) pada manusia selalu dihubungkan dengan kegagalan fosforilasi protein akibat aktivasi atau ekspresi berlebih dari protein kinase atau hilangnya inhibitor sel.
BalasHapuskarena itu artoindonesianin sebagai inhibitor protein kinase dapat bekerja sebagai penghambat/inhibitor sel kanker.