1. Jelaskan
bagaimana hubungan struktur dan kereaktifan beberapa senyawa yang anda kenal terhadap
suatu penyakit tertentu
Jawaban :
Alkaloid
adalah sebuah golongan senyawa basa bernitrogen yang
kebanyakan heterosiklik dan
terdapat di tetumbuhan (tetapi ini tidak mengecualikan
senyawa yang berasal dari hewan). Asam amino,
peptida, protein, nukleotid, asam nukleik, gula amino dan antibiotik biasanya
tidak digolongkan sebagai alkaloid. Dan dengan prinsip yang sama, senyawa
netral yang secara biogenetik berhubungan dengan alkaloid termasuk digolongan
ini.
Beberapa alkaloid yang
terkenal adalah caffein, dan nikotin yang telah digemari manusia sejak dulu
kala. Senyawa ini mampu bekerja sebagai stimulant sistem saraf manusia agar
tetap segar. Struktur molekul dari caffeine mengandung basa nitrogen cincin imidazol.
Sedangkan Nikotin terdapat dalam tembakau, saat ini dunia sedang memerangi
penggunaan tembakau, beberapa effek fisiologisnya adalah menaikkan level
adrenalin di dalam darah.
Beberapa alkaloid yang banyak dipergunakan untuk penghilang rasa sakit adalah morfin, heroin dan codein, namun kenyataannya obat ini telah banyak disalah gunakan pemanfaatannya oleh kalangan remaja. Struktur molekul dari alkaloid seperti pada gambar di bawah ini :
Morfin
dikategorikan sebagai obat yang ajaib karena mampu mengurangi rasa sakit akibat
operasi atau luka parah. Pada saat dikonsumsi, obat ini menyebabkan penggunanya
berada dalam kondisi mati rasa sekaligus diliputi perasaan senang/ euforia
seperti sedang berada dalam alam mimpi.
2. Uraikan dan berikan contoh dimana letak peran
penting suatu metabolit sekunder dalam suatu tumbuhan!
Jawaban :
Metabolit sekunder adalah senyawa metabolit yang tidak esensial bagi pertumbuhan organisme dan ditemukan dalam bentuk yang unik atau
berbeda-beda antara spesies yang satu dan lainnya. Senyawa ini juga
tidak selalu dihasilkan, tetapi hanya pada saat dibutuhkan saja atau pada fase-fase tertentu. Fungsi metabolit sekunder adalah untuk mempertahankan diri dari kondisi
lingkungan yang kurang menguntungkan, misalnya untuk mengatasihamadan penyakit,menarik polinator ,dan sebagaimolekul
sinyal..
Biji pepaya juga
mempunyai aktivitas farmakologi daya antiseptik terhadap bakteri penyebab
diare, yaitu Escherichia coli dan Vibrio cholera. Hasil uji fitokimia terhadap
ekstrak kental metanol biji pepaya diketahui mengandung senyawa metabolit
sekunder golongan triterpenoid, flavonoid, alkaloid, dan saponin. Secara
kualitatif, berdasarkan terbentuknya endapan atau intensitas warna yang
dihasilkan dengan pereaksi uji fitokimia, diketahui bahwa kandungan senyawa
metabolit sekunder golongan triterpenoid merupakan komponen utama biji pepaya.
Struktur triterpenoid
3. Kemukakan gagasan anda, bagaimana suatu
senyawa bisa di isolasi dan purifikasi
Jawaban :
Suatu senyawa bisa
diisolasi dan purifikasi yaitu:
Metoda ekstraksi
Ekstraksi adalah
proses pengambilan komponen yang larut dari bahan atau campurandengan menggunakan pelarut seperti air, alkohol, eter,
aseton dan sebagainya. Metode ekstraksiyang
dipilih untuk mendapatkan senyawa bahan alam tergantung kepada jenis sampel
tumbuhandan jenis senyawa yang ada. Terutama tergantung pada keadaan
fisik senyawa tersebut, misalnyasenyawa berupa cairan yang mudah menguap
Teknik
Kromatografi Lapis tipis
Suatu senyawa
dapat diisolasi dengan menggunakan teknik KLT. KLT ini merupakan teknik yang
bermanfaat untuk melakukan analisis kemurnian dan identifikasi komponen yang
terdapat dalam suatu campuran. prinsip dasarnya adalah suatu campuran senyawa
dilarutkan solvent yang tepat, kemudian ditotolkan dalam fase diam dan dielusi
dengan penggerak.
4. Kemukakan bagaimana
idenya suatu senyawa bahan alam dapat diketahui alur biosintesisnya
Jawaban :
Suatu senyawa bahan
alam dapat diketahui alur biosintesisnya
yaitu dengan:
- Menganalisis senyawa kompleks sehingga dapat diketahui building block penyusunnya yang dapat mengarahkan kita kepada senyawa asal dan jalur biosintesisnya.
- Pelabelan dengan radioisotop.
Kegunaan
mengetahui jalur biosintesis adalah dapat melakukan derivatisasi. Setelah kita
mengetahui jalur biosintesisnya , dan ternyata jalur biosintesisnya bercabang-
cabang maka kita dapat melakukan blocking pada salah satu cabang. Dengan adanya
blocking tersebut maka kita dapat meningkatkan metabolit sekunder yang kita
inginkan dari jalur biosintesis yang tidak kita blocking.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar