Isolasi
nikotin dari daun tembakau kering dengan cara soxhletasi menggunakan pelarut
metanol kemudian dilakukan penggaraman dengan asam dan ekstraksi alkaloid
dengan basa. Ekstrak yang diperoleh kemudian dimurnikan dengan KLT, dan
kromatografi kolom. Setelah itu dianalisis menggunakan IR, UV, dan GC-MS.
Dari
hasil analisis KLT menggunakan larutan pengembang metanol didapatkan harga Rf =
0,725. Hasil analisis spektra IR menunjukkan adanya gugus amina tersier
aromatis, gugus metil, gugus amina tersier alifatis, dan ikatan C-H aromatis.
Hasil
kromatogram GC-MS menunjukkan senyawa nikotin muncul pada puncak dengan waktu
retensi = 9,245 s dan indeks kemiripan 63 %, hal ini menunjukkan bahwa dalam
daun tembakau terdapat alkaloid nikotin.
Hasil
dari spektrofotometer UV menghasilkan panjang gelombang maksimum 206 nm yang
menunjukkan adanya kearomatisan dari cincin piridin dalam nikotin.
Cara kerja:
1. 25
gr daun tembakau kering rajangan yang telah dibungkus kertas saring dimasukkan
kedalam alat soxhlet, dilakukan ekstraksi dengan menggunakan 300 ml metanol
selama 7 jam.sampel yang digunakan adalah 100 gr sehingga ekstraksi dilakukan 4
kali.
2. Ekstrak/fltrat
yang dihasilkan dievaporasi sampai dihasilkan larutan yang pekat atau filtrat
tinggal 10% dari volume semula.
3. Larutan
pekat di tuangkan kedalam labu erlenmeyer dan diasamkan dengan H2SO4 2 M
sebanyak 25 ml. Larutan diaduk dengan magnetik stirer agar homogen. Larutan
diuji dengan kertas lakmus sampai berwarna merah. Kemudian larutan di ekstrak
dengan kloroform 25 ml sebanyak 3 kali dengan corong pisah.
4. Ekstrak
yang dihasilkan berada dilapisan bawah diuji dengan reagen dragendrof, positif
alkaloid jika timbul endapan orange.
5. Ekstrak
dinetralkan lagi dengan NH4OH, kemudian diekstraksi lagi dengan kloroform
sebanyak 3 kali.
6. Ekstrak
yang diperoleh diuapkan dengan dianginkan, kemudian dimurnikan dengan
kromatografi kolom dengan silica gel 11,5 gr sebagai fasa diam, panjang kolom
10 cm, diameter kolom 3 cm dan dengan eluen n-heksana dan kloroform, metanol
dengan perbandingan 1:0, 7:3, 5:5, 3:7 dan 0:1 masing-masing 10 ml.
7. Hasil
kromatografi kolom dilanjutkan dengan KLT dengan larutan pengembang metanol.
8. Hasil
ekstrak kemudian di uji dengan menggunakan GC-MS, spektrofotometer UV-Vis, dan
spektrofotometer IR.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar